Selasa, 11 Agustus 2009

Teknologi Pemanfaatan Jerami Fermentasi Sebagai Pakan Ternak

Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Berbagai upaya boleh dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi, baik dengan cara fisik, kimia maupun biologis. Tetapi cara-cara tersebut biasanya disamping mahal, juga hasilnya kurang memuaskan. Dengan cara fisik misalnya, memerlukan investasi yang mahal; secara kimiawi meninggalkan residu yang mempunyai efek buruk sedangkan dengan cara biologis memerlukan peralatan yang mahal dan hasilnya kurang disukai ternak (ban amonia yang menyengat). Cara baru yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak adalah fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (contohnya: starbio, starbio, EM-4 dan lain-lain).

1. Bahan.
- Jerami : 1 ton
- Urea : 6 kg
- Starbio atau bahan sejenis : 5 kg
- Air : Secukupnya

2. Tempat
Ada naungan/atap terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung.

3. Cara Pembuatan

- Jerami kering panen dilayukan selama ± 1 hari untuk mendapatkan kadar air mendekati 60%, dengan tanda-tanda jerami kita remas, apabila air tidak menetes tetapi tangan kita basah berarti kadar air mendekati 60%.
- Jerami yang sudah dilayukan tersebut dipindahkan ke tempat pembuatan dengan cara ditumpuk setebal 20-30 cm (boleh diinjak-injak) kemudian ditaburkan urea, bahan pemacu mikroorganisme (starbio atau bahan sejenis) dan air secukupnya kemudian ditumpuk lagi jerami seperti cara di atas sehingga mencapai ketinggian ± 1,5 m.
- Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hari (tidak perlu dibolak-balik).
- Setelah 21 hari tumpukan jerami dibongkar lalu diangin-anginkan atau dikeringkan.
- Jerami siap diberikan pada ternak atau kita stok dengan digulung, dibok dan disimpan dalam gudang
- Tahan disimpan selama ± 1 tahun

4. Catatan

Dalam membuat jerami fermentasi tidak perlu ditutup. Apabila membuat jerami fermentasi dalam jumlah sedikit tumpukan jerami bisa ditutup dengan sehelai karung goni. Selain jerami, bahan lain yang bisa di fermentasi untuk makanan ternak antara lain: alang-alang, pucuk tebu dll. Alang-alang dibuat fermentasi dengan dilayukan terlebih dahulu dan harus dipotong-potong antara 5-10 cm (bahan sama yaitu starbio dan urea).
Fungsi urea pada proses pembuatan fermentasi adalah sebagai pensuplai NH3, ini digunakan sebagai sumber energi bagi mikrobia dalam poses fermentasi. Jadi disini urea tidak sebagai penambah nutrisi pakan. Bisa juga dikatakan sebagai katalisator dalam proses fermentasi.

5. Perbedaan Amoniasi dan fermentasi

Amoniasi:
Yaitu suatu poses perombakan dari struktur keras menjadi struktur lunak (hanya struktur fisiknya) dan penambahan unsur N saja.

Fermentasi:
Yaitu proses perombakan dari struktur keras secara fisik, kimia dan biologis sehingga bahan dari struktur yang komplek menjadi sederhana, sehingga daya cerna ternak menjadi Iebih efisien.

JERAMI PADI FERMENTASI YANG BAIK

  • Baunya agak harum.
  • Warna kuning agak kecoklatan (warna dasar jerami masih nampak kelihatan).
  • Teksturnya lemas (tidak kaku).
  • Tidak busuk dan tidak berjamur.

Tabel Kandungan gizi jerami padi segar dan fermentasi

Zat Makanan
Jerami segar (%)
Jerami fermentasi (%)
1. Kadar air
2. Abu
3. Serat kasar
4. Lemak
6. BETN
6,750
19,750
27,300
1,120
40,190
9,975
1,950
9,700
2,480
66,652

Sumber : BPTP Jawa Barat (2001)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar